Perbedaan Musik Jaman Dulu Dan Sekarang
Pernah ngerasa gak, Kenapa musik jaman
dulu lebih enak dari pada musik di jaman sekarang? padahal diindustri
musik masih berjalan, penyanyi tetep keluarin album, manggung,dll tapi
kenapa kayak kurang menarik seperti jaman dulu? mungkin jawabannya jaman
dulu itu punya kualitas lagu hebat dan bertabur bintang macem
Metallica, Nirvana, G’N R,dll yang berbagai macam aksi disukai orang.
sama juga kayak jaman ini, cuma gak tahu kok penyanyi jaman sekarang
kurang bisa mengangkat jaman keemasan era masa lalu.
Kalo dibilang “Lesu” ya memang “Lagi
Lesu” dalam ataupun luar, yang ga bisa kasih dobrakan lagi, salah
satunya macem Britney Spears atau Limp Bizkit maupun Eminem. bukan
menghina, dibule sekarang Taylor Swift keluarin album (ya gitu aja)
kemana hebohnya kayak dulu? kira-kira 23 tahun yang lalu saat band
Nirvana keluarin lagu Smells Like Teen Spirit (Wow), baru berapa bulan
saja dunia diheboh kan oleh kerennya lagu ini, hasilnya semua orang yang
ngerasain dijamannya, masih masih mengingat lagu lawas ini, saking
tenar nya.
Untuk Indonesia (bukan menghina) yang
pernah “Digetopkan” lagu-lagu macem Ada Apa Denganmu (Peterpan), Terbang
(Gigi), bahkan tahun 2008, Lagu Laskar Pelangi (Nidji), gaungnya itu
kedengeran diradio, tv, liriknya tersangkut diotak orang. (sory lagi)
sekarang kok beda yach? ngerasanya penyanyi keluarin album gitu doang,
gaung dan tensi dari lagu seakan tenggelam dan orang tersadar belakangan
“Oh Band/Penyanyi ini, keluarin lagu ini toh”.
Situasi ini seharusnya jangan seperti
ini, ayo bedah penyebabnya kenapa yach situasi di dunia musik jadi
berubah perkebangannnya ga seperti jaman dulu. (bukan sok ato apa?)
melainkan dengan analisis contoh kesuksesan masa lalu, dimana industri
musik dalam “Emas” nya, dibawah ini:
Beda Jaman, Beda Aliran Musik
Sewaktu Rock And Roll Belum ada Dunia
Musik Internasional, diantara musik pop slow dari berbagai genre.
jarang, bahkan belum ada permainan pekikan melodi gitar seperti lagu
milik Elvis,dll. dari Rock And Roll ini kemudian berkembang ke jamannya
Rolling Stones. permaian melodi gitar masih terus dipakai keera Slash
dalam grup band G’N Roses (1990an). bahkan diperagakan band Metallica,
salah satu pelopor band metal dunia. intinya perkembangan musik
setelahnya meski tidak murni Rock And Roll, mengandalkan melodi indah
gitar. kesimpulannya rata-rata aliran musik era 1970-1980 ada yang
meneruskannya (berbagai genre).
Dalam industri musik saat itu (1970)
musik Pop merajai, tetapi Rock And Roll tak punah. khusus musik Pop “Era
Emas” jaman ini diwarnai banyak nama/band top dunia
- Diana Ross
- Janis Joplin
- Carole King
- Rod Stewart
- Barry Manilow
- Elton John
- John Denver
- Cher
- Michael Jackson
- Barbra Streisand
- Olivia Newton-John
- John Lennon
- Donna Summer
- Gloria Gaynor
- The Jackson 5
- The Guess Who
- The Carpenters
- Eagles (Band)
- Bee Gees
- The Four Seasons
- Chicago (Band)
- Dll
Nama tenar deretan atas ini telah
berkarya mengeluarkan single hits dari aliran musik. masa ini dibilang
era emas karena Rock And Roll yang “Booming” sekitar tahun 1965an,
mempengaruhi perkembangan musik sebelumnya ke musik variatif dan tidak
bisa disangkal bahwa Rock And Roll membawa musik dunia ke musik jenis
baru, nantinya berkembang.
Begitu pula untuk musik dunia jaman
sekarang, ada tren yang tergeser semuanya jadi seragam. tetapi tren ini
bukan Rock And Roll lagi melainkan musik jenis Dance Pop, R&B, Disco
rock, Pop Rock,dll. contoh lagu seragam di 2014 ini adalah:
- Katy Perry featuring Juicy J – Dark Horse
- Pharrell Williams – Happy
- Magic – Rude
- Taylor Swift – Shake It Off
Dan di2014 ini sepertinya aliran musik
sejenis diikuti oleh para penyanyi luar. mereka tak lagi “Pop Murni”
tapi unsur dance. keseragaman inilah yang dinamakan “Tren”. asal tahu
saja dalam “Industri Tren” ada istilah (seolah wajib), mengikuti yang
lain itu harus. seperti masa lalu Elvis ngetop, baju kerah, jaket kulit,
rambut klimis, diikuti berbagai penyanyi (meski tak mirip). ada pula
yang mengikuti demi mendongkrak popularitas mereka dan itu wajar terjadi
didunia musik.
Contohnya kaum hawa penyanyi luar jaman
sekarang, Beyonce Knowles ngetop karena nampilin “Aurat Terbuka” atau
Sexy, yang laen ikut. yang kocaknya malah jadi Tren “Buka Aurat”
tersebut. intinya malah ada istilah “Ga Sexy, Ga Laku” kan kocak.
bukannya seni musik, itu bebas aja? seharusnya demi “Kreativitas”
berbeda dikit untuk menciptakan “Jenis Baru” sangat diwajibkan bukan
mengikuti bagai ekor.
Bukan menghina, jenis musik jaman
sekarang di Amerika, ga cocok dengan selera “Asia” yang kebanyakan “Easy
Listening” jadinya iya iya aja. tidak ada tren luar biasa diikuti pas
“Michael Jackson” tenar era 1980an, kepelosok seluruh pencinta musik.
hanya segelintir saja yang menyukai “Industri Musik Amerika” masa kini
dan itu gak bisa disangkal lagi. buktinya pas Rihanna keluarin album
baru, kok biasa aja? tandanya selera musik sekarang agak kurang disukai,
beda sama dulu.
Menciptakan Tren Yang Disukai Banyak Orang
Contoh yang sudah ada, telah memberi
kita pengetahuan tentang Tren, Selera Musik, yang bisa dinikmati orang
banyak seluruh dunia. bukan hanya penggemar Lady Gaga, di Amerika aja
(Industri Pusat), tapi kesemua kalangan masyarakat dunia. ingat gak lagu
Wind Of Change, milik Scorpion diera 1990an bertepatan momen “Tembok
Berlin Runtuh”. pasti inget kan? pasalnya lagu ini disukai politikus
baik Amerika maupun luar negeri. saking tenarnya nih lagu, orang
mengaitkan lagu ini dengan lagu perdamaian, padahal bukan. dan lagu
Zombie milik The Cranberries disukai oleh para pasukan Serbia yang
bantai Bosnia, waktu perang Balkan 1994an.
Kesimpulan dahsyatnya musik Amerika dulu
pas launching dan rilis, disukai lapisan pencinta musik dunia. banyak
orang bernyanyi bersama, memiliki album bersama, (bukan menghina) gak
seperti sekarang deh Katy Perry launching, Rilis, berapa orang yang
Ngeh? hanya segelintir kan. coba tanya Satpam dan orang mesjid soal Katy
Perry apa jawaban mereka? dan tanya lagi soal Michael Jackson, pasti
tahu deh…siapa yang kagak kenal sama King Of Pop?
Biarlah tren emas terjadi dimasa lalu.
bukan berarti tren itu sudah hilang dimasa kini, pasti berubah, ga tahu
tahun berapa? untuk menciptakan tren itu lagi, butuh kesamaan aliran
diberbagai lapisan masyarakat, ditambah kepopuleran luar biasa. masih
ingat dengan lagu “Ada Apa Denganmu”, Peterpan (sekarang Noah). Ariel,cs
ngetop karena lagu ini. pertanyaannya apa bisa mengulang kesuksesan
seperti ini ditahun 2014, percis tahun 2004 silam? bukan untuk band yang
sama, melainkan band lain atau penyanyi? buktinya musik Indonesia adem
ayem aja kan di2014?
Kenapa begitu, karena alirannya nyambung
dengan seluruh lapisan masyarakat dan disupport industri sama seperti
tahun 2004. maaf ya jaman sekarang industri musik, kok gampang nyerah?
ada lagu launching, gitu doang. harusnya dipromo besar-besaran ke tv,
radio, internet, media iklan,dll biarkan seluruh masyaratkat tahu lagu
itu “Eksis”. kini gak dikit orang ditanya lagu “Indo” terbaru, dijawab
“ga tahu?” kalo begini kasihan penyanyinya bikin lagu,dll tapi seakan
tenggelem.
Kalo bisa ini saatnya bangkit, “Saya/Kami ingin menjadi tren heboh” bukan cuma sekedar dan sesaat, untuk begitu:
Jangan ciptakan karya aneh, tapi yang lapisan masyarakat kita sukai (itu apa?).
Jangan jadi underground (kecuali untuk
musik underground) ini beda lagi, maksudnya penampilan bukan sekedar
dikalangan ini, tapi ke kalangan dangdut pun ato keroncong biarlah
mereka tahu, musik kita eksis. contoh: lagu Alamat Palsu milik Ayu Ting
Ting, ini bagus “Dangdut Invansion” karena lagu ini dangdut bisa
bersaing didunia musik pop dan membuka peluang penyanyi dangdut lain ke
aliran umum yaitu Pop. faktanya kan gitu, pas Ayu Ting Ting ngetop
dengan lagu ini, musik dangdut bisa diterima umum (pelan-pelan), karena
apa? dia ga jejali karya aneh.
Bukan memuji, seharusnya Ayu Ting Ting
diberi penghargahan karena membuka musik dangdut moderen, yang ternyata
bisa disukai orang banyak toh. bukan cuma orang dangdut yang nyanyi,
orang Pop juga nyanyi. “that i’m talking about” dari tadi maskudnya
gitu. gak dipungkiri lagi, pas “Alamat Palsu” ngetop, Trio Macan coba
peruntungan, ya lumayan terdengar lagunya. jangan lupakan nama Zaskia
“Itik” Gotik, dia jadi ngetop imbas “Portal” musik dangdut setelah
dibuka untuk umun dan bisa diterima orang Pop.
Kejayaan Masa Lalu Didunia Musik
Pada kenyataannya musik dunia masa kini
berbeda. sekarang ikon dan band yang legend pun mulai tenggelam, dari
dahsyatnya perubahan ini. kita tidak bisa menyaksikan keren nya “Pop
Murni” Savage Garden, MLTR, dll. yang hebatnya perubahan tren juga
menjalar kesini. berapa banyak sih yang:
- Peterpan
- Jamrud
- Padi
- Dewa 19
- Sheila On 7
- Radja
Hasilkan dalam penjualan album mereka sih? data dibawah ini:
- Peterpan (Album: Bintang di Surga, tahun 2004): 2,7 juta kopi
- Jamrud (Album: Ningrat, tahun 2000): 1,8 juta kopi
- Padi (Album: Sesuatu yang Tertunda, 2001) 1,8 juta kopi
- Dewa 19 (Album: Bintang Lima, tahun 2000) 1,7 juta kopi
- Sheila on 7 (Album: Kisah Klasik Untuk Masa Depan, tahun 2000) 1,7 juta kopi
- Radja (Album: Langkah Baru, tahun 2004) 1,3 juta kopi
Menurut Data kecuali penanyi IDP (Indah
Dewi Pertiwi) yang bisa meraih total 2 juta kopi sisanya Agnes Monica,
Rossa, Smash,dll menempati posisi kurang dari 2 juta kopi. dan itu
disekitar tahun 2010 dan 2012an (karena belum ada data resmi) untuk
tahun 2013, 2014. mungkin (bukan mengira) mungkin penjualan album tahun
2013/2o14, kurang lebih dari 2 juta kopi. mengingat lesunya industri
musik saat ini.
Untungnya muka-muka lama masih terus
eksis, setidaknya memberkan citra baru kepada player baru didunia
musik. sayangnya cara lama sedikit terpinggirkan dan kekhasan mulai
terpinggirkan. memang tidak bisa mengembalikan cara-cara masa lalu ke
masa kini, tetapi alangkah lebih baik dibandingkan soal gaya baru, jadi
sendirian dan biasa saja. gaya lama di kenal banyak orang. kita masih
membutuhkan gaya lama ditengah gaya baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar